Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

MENANGIS BUKANNYA BAHAGIA DISAAT MALAM PERTAMA PENGANTIN BARU

Saat malam pertama? saya menangis, ? kata seseorang teman membuka kisahnya pada kami. Situasi santai mendadak berubah mendengar kalimat itu. Beberapa dari kami jadi tak sabar menanti kalimat selanjutnya. Kenapa seorang pengantin pria menangis pada malam yang semestinya membahagiakan? Mengapa kamu menangis di saat bahagia seperti itu?, ? pertanyaan salah seseorang rekan mewakili ketidaksabaran kami. Aku menangis karena terbebani fikiran, bagaimana caranya mengembalikan hutang untuk resepsi siang tadi, jawab HIDIPKU seraya mencertakan lebih lanjut mengenai resepsi pernikahannya yang menelan biaya sangat besar sementara kekuatan finansialnya terbatas. Keluarga terpaksa sekali berhutang. Ada hikmah bernilai dari apa yang dihadapi rekan saya ini. Karena tuntutan sosial, gengsi, atau keinginan supaya hari pernikahan menjadi peristiwa istimewa, kita terjebak pada sikap berlebihan saat menyelenggarakan walimah atau resepsi pernikahan. Dari mulai undangan yang lux, gedung yang megah...